青年希望记录下所有还未消散的事物,在回访村里一位侨眷老人时,他从一张黑白的家庭照中看到了装着老人随岁月流逝而盛满的乡愁。他决定带着相片,乘船来到海洋另一端,登陆古西贡港口,奔赴一场寻找之旅。
这块广阔的湄公河三角洲自古就是潮人出海的主要目的地,移民文化带来了两地景观、建筑、信仰等的相似性,而战争和政变却使得亲人流散四方。在西贡街头,手握照片的他,现实、回忆、梦境与想象交织,分不清身在何处。
《The River that Holds My Hand》剧组辗转于越南和潮州两地,带领观众一起寻找老人记忆中的故乡。短片从真实事件出发,试图利用影像这一充满欺骗性的媒介、在景框内外探讨虚构与真实、记忆与存在,着重表现触觉这一唤醒记忆与连结情感的重要桥梁。#山海短片《The River that Holds My Hand》杀青 #湾区电影新浪潮
[Indah Guangdong]Penayangan perdana video di balik layar film pendek ‘Sungai yang Menggenggam Tanganku’!
Seorang pria muda ingin merekam semua hal yang belum pudar. Saat mengunjungi seorang ekspatriat tua di desanya, dia melihat dalam foto keluarga hitam-putih nostalgia yang telah memenuhi jiwa orang tua itu seiring berlalunya waktu. Dia memutuskan untuk membawa foto itu bersamanya dan melakukan perjalanan dengan perahu ke seberang lautan, mendarat di pelabuhan Saigon Kuno, dan memulai perjalanan penjelajahan.
Delta Mekong yang luas ini telah menjadi tujuan utama bagi generasi Boomers sejak zaman kuno, dan budaya imigran telah membawa kesamaan dalam lanskap, arsitektur, dan kepercayaan, sementara perang dan kudeta telah membuat orang-orang yang dicintai tercerai-berai ke segala penjuru. Di jalanan Saigon, sambil memegang foto di tangannya, kenyataan, kenangan, mimpi dan imajinasi saling terkait, dan dia tidak tahu di mana dia berada.
Kru “The River that Holds My Hand” melakukan perjalanan antara Vietnam dan Chaozhou, membawa penonton untuk mencari kampung halaman pria tua itu dalam ingatannya. Berangkat dari peristiwa nyata, film pendek ini mencoba menggunakan medium gambar yang menipu untuk mengeksplorasi fiksi dan realitas, memori dan eksistensi di dalam dan di luar bingkai, dengan fokus pada indera peraba sebagai jembatan penting untuk membangkitkan ingatan dan menghubungkan emosi. #”Sungai yang Memegang Tanganku” dibungkus dengan #New Wave of Bay Area Cinema